Menu

Arti Sebilah Bambu dan Selembar Terpal

Discussion in 'Diskusi Umum' started by Ario Seno, Jun 2, 2020.

Share This Page

  1. Ario Seno

    Ario Seno New Member

    • Messages: 7
    • Likes Received: 2
    IMG-20200416-WA0027.jpg
    Bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan Nusantara tentu Bambu bukanlah tumbuhan yang asing. Tumbuhan yang secara biologis masih satu keluarga dengan Ilalang, Jagung, bahkan Padi ini dapat tumbuh di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bambu pulalah yang menjadi senjata pembawa kemenangan terhadap Penjajah Belanda, yang di beberapa daerah dijadikan monumen. Singkatnya, Bambu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Nusantara.

    Bambu pulalah yang dapat membawa masyarakat Nusantara kembali kepada jati dirinya sebagai Bangsa Bahari. Menggantikan Kayu yang kian langka, Bambu dapat pula dibentuk menjadi Perahu. Cepat tumbuh, pesat berkembang biak, mudah didapat, serta mudah dibentuk adalah beberapa sifat unggul Bambu atas Kayu. Tentu saja Bambu punya kelemahan, yakni sifat elastisnya yang besar membuat struktur Bambu tak sesolid Kayu. Tetapi sifat elastisnya pula yang membuat Bambu tahan beban dan benturan. Dengan dipotong menjadi bilah pipih lalu disatukan bagian per bagian dengan tali, tidak perlu waktu lama untuk membentuknya menjadi sebuah perahu.

    IMG-20200418-WA0019.jpg

    Berbeda dengan Bambu yang sudah dikenal masyarakat sejak zaman Prasejarah, Terpal adalah bahan modern. Terpal tidak diperoleh di alam melainkan dibuat secara kimiawi dalam sebuah pabrik. Terpal tidak didapat secara jadi melainkan perlu bahan baku dan waktu untuk mengolahnya. Sudah tentu biaya yang diperlukan untuk memperoleh selembar Terpal lebih besar daripada yang diperlukan untuk memperoleh sebatang Bambu yang bahkan tersedia dengan gratis.

    Tetapi Bambu yang sudah dibentuk menjadi sebuah Perahu takkan berfungsi tanpa adanya Terpal. Berfungsi sebagai lapisan kedap air, terpal menggantikan fungsi Kulit Hewan yang keberadaannya juga semakin langka dan harganya jauh lebih tinggi. Terpal akan melapisi seluruh rangka Bambu seperti kulit tubuh melapisi tulang belulang, sehingga membuatnya dapat mengapung dan berjalan di atas air.

    Secara umum Bambu dan Terpal terlihat bersama pada warung-warung penjaja makanan, kali ini Bambu dan Terpal bersatu dalam bentuk yang berbeda, yang akan mengembalikan identitas Indonesia sebagai Bangsa Bahari. Kemudahan membuat Perahu akan menantang kaum muda untuk mengarungi laut, mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan laut, dan membuat seluruh wilayah laut dipanen dengan baik sehingga tak memberikan celah bagi Pencuri Asing.

    Dan masyarakat pun paham kalau 'masa lalu' dengan 'masa depan' tak selalu berseteru. Bambu adalah material dari masa lalu. Terpal adalah material dari masa depan. Keduanya bisa dipersatukan dengan mudah menjadi sebuah Perahu 'Pembawa Kejayaan Bahari'.



    *Bagi yang ingin melihat lebih detail proses pembuatan Perahu berbahan Bambu dan Terpal, dapat membuka tautan berikut: